Entri Populer

Selasa, 15 Februari 2011

Tingkatan-Tingkatan Sikap Qalbu

SALAFY**

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam kitabnya
Qaulul Mufid 'ala al kitab At Tauhid 2/215-216 menjelaskan
tentang 4 tingkatan sikap orang dalam menghadapi musibah.

1. Murka dan berkeluh kesah. Hal ini terkadang ada
dalam hati, seperti murka kepada Allah dan marah
kepada takdir yang telah Allah tetapkan, perbuatan
ini bisa menjurus kepada kekufuran. Allah berfirman :
"Dan diantara manusia ada yang menyembah Allah dengan
berada ditepi (larangan), maka jika ia memperoleh
kebajikan tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika
ia ditimpa suatu bencana, berbaliklah ia kebelakang
(murtad/kafir). Rugilah ia di dunia dan di akhirat.
Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata."
(Al Hajj : 11)
Terkadang terucap dengan lisan seperti do'a celaka
dan yang semisalnya dan terkadang pula dengan tindakan
anggota badan seperti menampar pipi, menyobek saku,
menjambak rambut dan yang semisalnya (demo-demo).

2. Sabar dalam menghadapi musibah, yakni dia tahu bahwa
musibah-musibah yang menimpa dirinya sangat berat dan
dia tidak menyukainya namun berupaya menghadapinya
dan keimanannya melindungi dari keluh kesah.

3. Ridla. Tingkat ini lebih tinggi dari sabar, maksudnya
keadaan ini (ditimpa musibah atau tidak) sama saja
bagi dia.

4.Syukur. Ini adalah tingkatan tertinggi yakni dia
bersyukur kepada Allah atas musibah yang Ia timpakan
kepadanya. Sikap ini hanya ada pada hamba-hamba Allah
yang bersyukur. Kenapa dia bersyukur? Karena dia tahu
bahwa dengan musibah ini Allah akan menghapuskan
dosa-dosanya bahkan mungkin akan menambah amal
kebajikannya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Tidak seorang mu'min pun yang kesedihan
gundah gulana dan (musibahh) melainkan dosanya akan
terampuni, sekalipun duri yang mengenainya."
(HR Bukhari dan Muslim)